Analisis gambar Teori Mimesis dan Teori Significant Form
nama: Rizkya akroma ramadhan
kelas: R3L
NPM: 202246501135
Karya : Berat Pekmezci
karya ini menggambarkan perasaan seseorang yang sudah kecanduan menggunakan sosial media dari dunia. Mungkin dia merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri, atau mungkin dia takut akan penilaian orang lain. Dia lebih suka berkomunikasi melalui social media dan smarthphone daripada tatap muka. Gambar-gambar di sekitar kepalanya menunjukkan aktivitas nya di dunia sosical media dan kecanduan yang dia miliki, dan juga kecanduan dan hanya fokus pada dunia nya sendiri yang dia rasakan. Karya ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita memandang diri kita sendiri dan orang lain, dan bagaimana teknologi mempengaruhi hubungan kita.
Teori mimesis
mengatakan bahwa gambar ini memiliki kemiripan dengan dunia
nyata, yaitu fenomena kecanduan sosial media yang dialami oleh banyak orang di
zaman modern. Gambar ini menunjukkan bagaimana seseorang menjadi terisolasi
dari dunia nyata dan hanya fokus pada dunia maya melalui smartphone dan sosial
media. Gambar ini juga memiliki imajinasi dan kreativitas dari seniman yang
menciptakannya, yaitu dengan menggunakan simbol-simbol seperti wajah yang
tampak kosong, ikon-ikon sosial media, dan pesan-pesan yang mengelilingi kepala
orang tersebut.
Teori significant form
ini memiliki bentuk yang signifikan atau bermakna, yaitu
menggambarkan perasaan seseorang yang sudah kecanduan menggunakan sosial media.
Gambar ini dapat menimbulkan emosi estetis pada penikmatnya, yaitu rasa
prihatin, simpati, atau bahkan kritik terhadap fenomena tersebut. Gambar ini
juga memiliki unsur-unsur formal seperti warna, garis, bentuk, tekstur, dan
komposisi yang harmonis dan seimbang. Warna-warna yang digunakan adalah
warna-warna pastel yang lembut dan tenang, namun juga memberikan kontras antara
warna biru latar belakang dengan warna merah muda dan merah ikon-ikon sosial media.
2. Last money in, first money out
karya: garycartlidge.tez
Karya ini menggambarkan fenomena korupsi polisi dan
penyalahgunaan dana publik. Judul karya ini, “Last Money In, First Money Out”,
adalah sebuah komentar tentang ide bahwa uang yang terakhir masuk ke kas polisi
adalah uang yang pertama keluar untuk kepentingan pribadi. Dalam konteks karya
ini, judul ini menunjukkan bahwa polisi tidak peduli dengan sumber dan tujuan
uang yang mereka kelola, asalkan mereka mendapat untung.
Karya ini menggunakan ilustrasi digital dengan warna-warna
cerah dan kontras. Polisi digambarkan dengan jaket polisi dan celana hitam,
sementara latar belakang berwarna biru muda. Polisi tersebut sedang memegang
tas uang dan berdiri di samping retakan berwarna hitam dan oranye yang isi nya
sejumlah uang. Retakan tersebut terhubung dengan kabel hitam yang mengarah ke
luar gambar. Polisi tersebut memakai topi hitam dan menghadap ke arah yang
berlawanan dengan penonton. Gaya gambar ini memberikan kesan satir dan ironis
terhadap perilaku polisi yang korup.
Teori simesis
kita dapat dikata bahwa gambar ini memiliki tingkat
kemiripan yang tinggi dengan dunia nyata, karena gambar ini menggambarkan
fenomena korupsi polisi dan penyalahgunaan dana publik yang sering terjadi di
berbagai negara. Gambar ini juga menunjukkan imajinasi dan interpretasi dari
seniman, karena gambar ini menggunakan simbol-simbol seperti retakan, kabel,
dan tas uang untuk menyampaikan pesan tentang ide bahwa uang yang terakhir
masuk ke kas polisi adalah uang yang pertama keluar untuk kepentingan pribadi.
Gambar ini juga dapat membangkitkan emosi dan simpati pada penonton, karena
gambar ini mengekspos ketidakadilan dan ketidakpedulian dari polisi terhadap
rakyat.
Teori Significant form
kita dapat mengatakan bahwa gambar ini memiliki daya tarik
estetis dan emosional yang signifikan, karena gambar ini menggunakan
unsur-unsur seni rupa seperti warna-warna cerah dan kontras, bentuk-bentuk
geometris, tekstur halus, dll. Gambar ini juga menggunakan komposisi dan tata
letak elemen-elemen seperti polisi, retakan, kabel, dan tas uang untuk
menciptakan kesan satir dan ironis terhadap perilaku polisi yang korup. Gambar
ini juga dapat menghasilkan sensasi estetis pada penonton, karena gambar ini
memiliki kualitas bawaan dalam bentuk visual yang dapat membuat kita merasakan takjub.
karya ini menggambarkan perasaan terjebak dan diawasi oleh
masyarakat. Wanita dengan rambut merah muda mungkin merasa tidak nyaman dengan
pandangan orang lain, sehingga ia menutupi wajahnya dengan tanda merah muda.
Tanda itu bisa berarti bahwa ia ingin menyampaikan sesuatu, tetapi tidak berani
atau tidak bisa. Latar belakang mata bisa melambangkan tekanan sosial,
pengawasan, atau penilaian yang dialami oleh wanita itu. Kuku hijaunya mungkin
menunjukkan bahwa ia masih memiliki sedikit individualitas atau harapan di
dalam dirinya.
kita bisa mengatakan bahwa gambar tersebut memiliki tingkat
kemiripan yang cukup tinggi dengan dunia nyata. Gambar tersebut menggambarkan
seorang wanita dengan rambut merah muda yang menutupi wajahnya dengan banyak
tangan. Latar belakang gambar terdiri dari pola mata dalam berbagai warna.
Gambar tersebut juga menunjukkan detail seperti kuku hijau wanita itu. Gambar
tersebut bisa dianggap sebagai representasi realita kehidupan, yaitu perasaan
terjebak dan diawasi oleh masyarakat yang dialami oleh wanita itu.
Teori Significant Form
kita bisa mengatakan bahwa gambar tersebut memiliki
bentuk, warna, garis, dan komposisi yang menarik. Gambar tersebut menggunakan
kontras warna yang kuat antara merah muda, ungu, biru, dan hijau. Komposisi
gambar tersebut juga seimbang antara elemen-elemen utama dan latar belakangnya.
Gambar tersebut bisa dianggap sebagai penciptaan efek estetis pada penonton,
tanpa harus memahami makna atau pesan dari gambar tersebut.
Gambar adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan, ide, atau ekspresi. Namun, bagaimana kita dapat menganalisis gambar secara kritis? Ada beberapa teori yang dapat membantu kita dalam hal ini, seperti teori mimesis dan teori significant form. Teori mimesis berpendapat bahwa gambar adalah tiruan atau representasi dari objek atau kehidupan nyata, sedangkan teori significant form berpendapat bahwa gambar adalah bentuk signifikan yang memiliki nilai estetis tersendiri. Dengan menggunakan kedua teori ini, kita dapat memiliki perspektif yang berbeda dalam melihat gambar.
Teori mimesis mengajak kita untuk membandingkan gambar dengan objek atau kehidupan nyata yang digambarkan di dalamnya. Kita dapat mengevaluasi seberapa mirip, sesuai, atau otentik gambar tersebut dengan kenyataan. Misalnya, jika kita melihat gambar pemandangan alam, kita dapat menilai seberapa realistis gambar tersebut dalam menggambarkan warna, bentuk, tekstur, cahaya, bayangan, dan detail lainnya dari alam. Jika gambar tersebut sangat mirip dengan kenyataan, maka kita dapat mengatakan bahwa gambar tersebut memiliki tingkat mimesis yang tinggi. Sebaliknya, jika gambar tersebut sangat berbeda dengan kenyataan, maka kita dapat mengatakan bahwa gambar tersebut memiliki tingkat mimesis yang rendah.
Teori significant form mengajak kita untuk memperhatikan unsur-unsur formal yang digunakan dalam gambar, seperti garis, bentuk, warna, ruang, dan komposisi. Kita dapat mengevaluasi seberapa indah, harmonis, atau unik gambar tersebut dengan menggunakan unsur-unsur formal tersebut. Misalnya, jika kita melihat gambar abstrak, kita dapat menilai seberapa menarik gambar tersebut dalam menggabungkan garis, bentuk, dan warna yang beragam. Jika gambar tersebut memiliki keselarasan dan keunikan yang tinggi, maka kita dapat mengatakan bahwa gambar tersebut memiliki bentuk signifikan yang kuat. Sebaliknya, jika gambar tersebut memiliki keselarasan dan keunikan yang rendah, maka kita dapat mengatakan bahwa gambar tersebut memiliki bentuk signifikan yang lemah.
Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa teori mimesis dan teori significant form memberikan cara yang berbeda untuk menganalisis gambar. Teori mimesis lebih fokus pada hubungan antara gambar dan kenyataan, sedangkan teori significant form lebih fokus pada nilai estetis dari gambar itu sendiri. Kedua teori ini dapat membantu kita untuk lebih memahami makna dan fungsi dari gambar yang kita lihat.
Komentar
Posting Komentar